'SHU EN-Sakura Maichiru ano Oka de-'
03.03.2011 di Shibuya C.C.Lemon Hall
Berterimakasih kepada Kagrra, atas Pengalaman yang Mereka Bagikan bersama Kita melalui Musik
Pada 11 November tahun lalu, Kagrra, memberikan pernyataan berjudul "Kagrra, 終焉[shuen; akhir]". Band ini mengumumkan bahwa mereka berpisah. Sejak saat itu, bagi fans rasanya semua berlalu begitu cepat.
Tanpa disadari, tahun 2010 berakhir dan Februari pun tiba. Semua orang membeli album terakhir Kagrra, "百鬼絢爛 / Hyakki Kenran". Mungkin mereka sudah tidak sabar mendengarkan sembilan lagu di dalamnya.
Lagu kesembilan sekaligus terakhir dari album tersebut adalah "四季 / Shiki". Dalam salah satu bagian lagu tersebut, Isshi bernyanyi "刹那くて 涙溢れ出すほどに [Penderitaan ini membuat air mataku mengalir]". Lirik tersebut diiringi dengan suara koto (箏; alat musik petik tradisional Jepang) yang perlahan-lahan menghilang, membuat semua orang merasakan pedihnya hati.
Setelah merilis album terakhir mereka, satu bulan berlalu dengan sangat cepat. Setelah menyelesaikan tur final mereka, yang tersisa tinggal sebuah konser di Shibuya C.C.Lemon Hall pada 3 Maret. Hari itu sangat cerah dengan langit biru yang jernih. Hanya dengan melihat langit, rasanya musim dingin telah berakhir, Namun angin dingin yang berhembus mengingatkan kita bahwa kita masih harus menunggu datangnya musim semi.
03.03.2011 di Shibuya C.C.Lemon Hall
Berterimakasih kepada Kagrra, atas Pengalaman yang Mereka Bagikan bersama Kita melalui Musik
Pada 11 November tahun lalu, Kagrra, memberikan pernyataan berjudul "Kagrra, 終焉[shuen; akhir]". Band ini mengumumkan bahwa mereka berpisah. Sejak saat itu, bagi fans rasanya semua berlalu begitu cepat.
Tanpa disadari, tahun 2010 berakhir dan Februari pun tiba. Semua orang membeli album terakhir Kagrra, "百鬼絢爛 / Hyakki Kenran". Mungkin mereka sudah tidak sabar mendengarkan sembilan lagu di dalamnya.
Lagu kesembilan sekaligus terakhir dari album tersebut adalah "四季 / Shiki". Dalam salah satu bagian lagu tersebut, Isshi bernyanyi "刹那くて 涙溢れ出すほどに [Penderitaan ini membuat air mataku mengalir]". Lirik tersebut diiringi dengan suara koto (箏; alat musik petik tradisional Jepang) yang perlahan-lahan menghilang, membuat semua orang merasakan pedihnya hati.
Setelah merilis album terakhir mereka, satu bulan berlalu dengan sangat cepat. Setelah menyelesaikan tur final mereka, yang tersisa tinggal sebuah konser di Shibuya C.C.Lemon Hall pada 3 Maret. Hari itu sangat cerah dengan langit biru yang jernih. Hanya dengan melihat langit, rasanya musim dingin telah berakhir, Namun angin dingin yang berhembus mengingatkan kita bahwa kita masih harus menunggu datangnya musim semi.
Terakhir kali Kagrra, mengadakan konser di Shibuya C.C.Lemon adalah pada 3 Maret 2004. Pada saat itu mereka menggelar konser tunggal di sana tepat setelah debut mayor mereka. Konser itu juga menandai langkah pertama mereka sebagai band mayor. Sekarang, setelah tujuh tahun, mereka memutuskan untuk mengadakan konser final di tempat yang sama dan hari yang sama pula. Kali ini, konser mereka akan menandai awal dari masa depan yang baru bagi setiap personil.
Konser terakhir Kagrra, diisi dengan kegembiraan sekaligus kesedihan. Berikut laporan mendalam tentang konser tersebut yang dipenuhi cinta baik dari Kagrra, maupun para penggemarnya.
Fans menempatkan diri ke tempat duduk masing-masing sambil berbincang dengan riang. Dari pengeras suara, terdengar lagu-lagu Kagrra, sementara para staf sibuk berdiskusi dan mempersiapkan segala sesuatunya. Di saat-saat seperti itu, suasana dan suara di dalam venue seperti konser Kagrra, biasanya.
Setelah sekitar 5-10 menit dari waktu yang dijadwalkan, konser pun dimulai. Layar yang tergantung di atas panggung menampilkan judul konser, "終焉~桜舞い散るあの丘で~ / SHU EN-Sakura Maichiru ano Oka de-". Pada saat kalimat tersebut muncul di layar, fans mulai memanggil nama-nama personil Kagrra,. Kemudian, mereka pun muncul di panggung dengan kepala terangkat dan berjalan menuju posisi mereka masing-masing.
Konser terakhir Kagrra, diisi dengan kegembiraan sekaligus kesedihan. Berikut laporan mendalam tentang konser tersebut yang dipenuhi cinta baik dari Kagrra, maupun para penggemarnya.
Fans menempatkan diri ke tempat duduk masing-masing sambil berbincang dengan riang. Dari pengeras suara, terdengar lagu-lagu Kagrra, sementara para staf sibuk berdiskusi dan mempersiapkan segala sesuatunya. Di saat-saat seperti itu, suasana dan suara di dalam venue seperti konser Kagrra, biasanya.
Setelah sekitar 5-10 menit dari waktu yang dijadwalkan, konser pun dimulai. Layar yang tergantung di atas panggung menampilkan judul konser, "終焉~桜舞い散るあの丘で~ / SHU EN-Sakura Maichiru ano Oka de-". Pada saat kalimat tersebut muncul di layar, fans mulai memanggil nama-nama personil Kagrra,. Kemudian, mereka pun muncul di panggung dengan kepala terangkat dan berjalan menuju posisi mereka masing-masing.
Lampu panggung menerangi Isshi yang sedang memegang "sensu (kipas tangan)" dengan tangan kirinya. Band pun mulai memainkan "恋綴魂 / Kotodama". Penonton segera mengikuti dengan mengipaskan sensu mereka dan mulai bertepuk tangan secara ritmis.
Panggung disirami cahaya merah saat senandung "あまふらせ たんまいな (amafurase tanmaina)" dinyanyikan berulang-ulang. Penonton bersorak karena tidak mengira lagu ini akan dimainkan. Para personil band diam dan mata mereka terpaku ke arah lantai. Izumi menabuh "taiko (太鼓; gendang dari Jepang)", yang menandakan awalan untuk "あまふらせ たんまいな / Amafurase Tanmaina".
Setelah "幻影の貌 / Genei no Katachi", band memainkan lagu lama Kagrra, yang lain, yang ditulis saat mereka masih indie. Lagu tersebut yaitu "白い魔手 / Shiroi Mashu". Suara bass Nao yang rendah dan berat bergema di ruangan itu. Nao berjalan ke depan panggung dan memancing semangat penonton dengan berteriak "Lagi! Lagi!" Pada saat itu sudah ada beberapa penonton yang menutup muka mereka untuk menyembunyikan air mata. Tapi band terus bermain seolah-olah itu adalah konser biasa.
Panggung disirami cahaya merah saat senandung "あまふらせ たんまいな (amafurase tanmaina)" dinyanyikan berulang-ulang. Penonton bersorak karena tidak mengira lagu ini akan dimainkan. Para personil band diam dan mata mereka terpaku ke arah lantai. Izumi menabuh "taiko (太鼓; gendang dari Jepang)", yang menandakan awalan untuk "あまふらせ たんまいな / Amafurase Tanmaina".
Setelah "幻影の貌 / Genei no Katachi", band memainkan lagu lama Kagrra, yang lain, yang ditulis saat mereka masih indie. Lagu tersebut yaitu "白い魔手 / Shiroi Mashu". Suara bass Nao yang rendah dan berat bergema di ruangan itu. Nao berjalan ke depan panggung dan memancing semangat penonton dengan berteriak "Lagi! Lagi!" Pada saat itu sudah ada beberapa penonton yang menutup muka mereka untuk menyembunyikan air mata. Tapi band terus bermain seolah-olah itu adalah konser biasa.
Untuk membuka bagian kedua dari acara utama malam itu, Isshi berkata bahwa mereka akan memainkan lagu yang "sangat lawas". Sesuai dengan kata-katanya, band menampilkan "戀(こい) / Koi". Begitu intronya dimainkan, penonton langsung mengenali lagu tersebut dan membuka sensu mereka.
Setelah itu, Kagrra, memainkan "ぱらいぞ / Paraizo" dan "賽 / Sai". Irama yang ceria dari lagu-lagu tersebut membuat penonton bergembira. Akiya tersenyum dan mengembangkan handuk bertuliskan "Kagrra," di atasnya, membuat penonton ikut tersenyum. Setiap personil terlihat menikmati konser itu dan memberi semangat kepada penonton dengan cara mereka masing-masing. Mereka menciptakan begitu banyak kebahagiaan hingga konser malam itu seperti tidak akan pernah berakhir.
Sayangnya, setiap konser selalu ada akhirnya. Kagrra, menutup acara utama malam itu dengan debut single mayor mereka, "愁 / Urei".
Setelah itu, Kagrra, memainkan "ぱらいぞ / Paraizo" dan "賽 / Sai". Irama yang ceria dari lagu-lagu tersebut membuat penonton bergembira. Akiya tersenyum dan mengembangkan handuk bertuliskan "Kagrra," di atasnya, membuat penonton ikut tersenyum. Setiap personil terlihat menikmati konser itu dan memberi semangat kepada penonton dengan cara mereka masing-masing. Mereka menciptakan begitu banyak kebahagiaan hingga konser malam itu seperti tidak akan pernah berakhir.
Sayangnya, setiap konser selalu ada akhirnya. Kagrra, menutup acara utama malam itu dengan debut single mayor mereka, "愁 / Urei".
Saat encore, kelima personil tampil di panggung mengenakan kimono. Kata mereka, "Karena kami adalah Kagrra,, menurut kami akan sangat tepat jika kami mengenakan kimono pada konser terakhir kami." Mereka juga mengatakan bahwa keputusan untuk memakai kimono itu baru disetujui beberapa hari sebelumnya.
Mereka memohon kepada penata pakaian mereka untuk menyertakan kimono, dan akhirnya sang penata pakaian pun menyetujuinya. Isshi mengenakan kimono berwarna merah terang. Kimono Akiya juga berwarna merah dengan garis-garis hitam di atasnya. Kimono Sin cerah dengan warna hijau kekuningan. Untuk bagian ritme, kimono Nao berwarna ungu, sedangkan milik Izumi berwarna biru gelap. Setiap warna kimono tersebut sesuai dengan kepribadian masing-masing personil.
Mereka memohon kepada penata pakaian mereka untuk menyertakan kimono, dan akhirnya sang penata pakaian pun menyetujuinya. Isshi mengenakan kimono berwarna merah terang. Kimono Akiya juga berwarna merah dengan garis-garis hitam di atasnya. Kimono Sin cerah dengan warna hijau kekuningan. Untuk bagian ritme, kimono Nao berwarna ungu, sedangkan milik Izumi berwarna biru gelap. Setiap warna kimono tersebut sesuai dengan kepribadian masing-masing personil.
Sebuah pohon cherry besar muncul di layar. Kelopak-kelopak bunga sakura bertaburan di atas panggung. Bunga-bunga sakura yang terpampang di layar sedang mengembang. Lagu "桜舞い散るあの丘で / Sakura Maichiru ano Oka de" yang ditampilkan malam itu pun lebih bertenaga dan bersemangat dibandingkan dengan saat dibawakan di saat-saat sebelumnya. Saat seluruh panggung dipenuhi dengan kelopak-kelopak bungan berwarna merah muda, band telah berhenti bermain. Setelah menyelesaikan semua lagu untuk malam itu, tiba waktunya bagi mereka untuk mengutarakan perasaan mereka melalui mikrofon.
Akiya berkata, "Saya memikirkan apa yang harus saya katakan, tapi pada prakteknya saya tidak ahli dalam hal ini, jadi yang bisa saya katakan adalah 'Terima kasih. Terima kasih banyak'."
Kata Sin: "Kami menciptakan banyak lagu dan tampil berbagai konser. Namun bagi saya lagu kami tidak akan menjadi lengkap tanpa kalian, Kami beruntung mempunyai kalian yang bersedia mendengarkan lagu-lagu kami. Semoga kami adalah band yang bagus bagi kalian."
Akiya berkata, "Saya memikirkan apa yang harus saya katakan, tapi pada prakteknya saya tidak ahli dalam hal ini, jadi yang bisa saya katakan adalah 'Terima kasih. Terima kasih banyak'."
Kata Sin: "Kami menciptakan banyak lagu dan tampil berbagai konser. Namun bagi saya lagu kami tidak akan menjadi lengkap tanpa kalian, Kami beruntung mempunyai kalian yang bersedia mendengarkan lagu-lagu kami. Semoga kami adalah band yang bagus bagi kalian."
Meskipun mereka semua terus tersenyum selama konser, saat mengungkapkan perasaan mereka selama 11 tahun ini, para personil Kagrra, tidak dapat menahan air mata mereka. Namun mereka tetap dapat menyampaikan dengan jelas apa yang mereka pikirkan dengan menegaskan kata-kata mereka. Kelopak-kelopak bunga sakura kembali bertaburan di panggung, seolah-olah mereka sedang mengikuti acara kelulusan [upacara kelulusan di Jepang biasanya diadakan sekitar bulan Maret, dimana bunga-bunga sakura sedang berkembang penuh].
Untuk merayakan karir baru mereka, mereka menutup konser dengan gaya Kagrra,!
Setelah hitungan dari Isshi, emua orang di dalam venue bertepuk tangan satu kali.
Untuk merayakan karir baru mereka, mereka menutup konser dengan gaya Kagrra,!
Setelah hitungan dari Isshi, emua orang di dalam venue bertepuk tangan satu kali.
0 Omongan:
Posting Komentar